Thursday, October 18, 2018

Pembahasan Latihan Biosfer


2. Di daratan Afrika, setiap musim panas tiba kawanan Zebra bermigrasi dari satu lembah ke tempat lain untuk mencari sumber air yang baru dan melanjutkan hidup. Fenomena migrasi hewan tersebut akibat faktor....
A. Cuaca dan iklim
Cuaca adalah suatu keadaan udara pada suatu saat di suatu tempat, yaitu keadaan berdasarkan gejala suhu, tekanan udara, kelembaban, angin, dan curah hujan. Di samping itu, terdapat unsur cuaca lainnya yang biasa kita saksikan yaitu penyinaran matahari, keadaan awan, gejala halilintar, pelangi, halo, dan lain-lain.
Iklim adalah suatu keadaan umum kondisi cuaca yang meliputi daerah yang luas. Iklim merupakan kelanjutan dari hasil-hasil pengamatan dan pencatatan unsur cuaca selama 30 tahun. Oleh karena itu, iklim pada dasarnya merupakan rata-rata dari keadaan cuaca harian secara umum. Perbedaan lainnya, iklim bersifat relatif tetap dan stabil, sedangkan cuaca selalu berubah setiap waktu.
B. Tanah
Pedosfer, adalah tanah. Secara sederhana pedosfer diartikan sebagai lapisan tanah yang menempati bagian lapisan paling atas dari permukaan bumi tempat berlangsungnya proses pembentukapaling atas dari litosfer. Tanah (soil) adalah suatu wujud alam yang terbentuk dari campuran hasil pelapukan batuan (anorganik), organik, air, dan udara yang menempati bagian paling atas dari litosfer. Ilmu yang mempelajari tanah disebut pedologi, sedangkan ilmu yang secara khusus mempelajari mengenai proses pembentukan tanah disebut pedogenesa.
 C. Tekanan populasi
Dalam biologipopulasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama (spesies) yang hidup di tempat yang sama dan memiliki kemampuan bereproduksi di antara sesamanya.[1][2] Konsep populasi banyak dipakai dalam ekologi dan genetika. Ekologiwan memandang populasi sebagai unsur dari sistem yang lebih luas. Populasi suatu spesies adalah bagian dari suatu komunitas. Selain itu, evolusi juga bekerja melalui populasi. Ahli-ahli genetika, di sisi lain, memandang populasi sebagai sarana atau wadah bagi pertukaran alel-alel yang dimiliki oleh individu-individu anggotanya. Dinamika frekuensi alel dalam suatu populasi menjadi perhatian utama dalam kajian genetika populasi.
D. Manusia
            Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi yang, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.

E. Geologis
            Geologis adalah letak suatu wilayah berdasarkan susunan batuan yang ada dipermukaaan bumi.
           
54. Ciri iklim:
    (1) udara kering;
    (2) curah hujan rendah;
    (3) terletak di zona kering;
    (4) potensi penguapan lebih besar daripada presipitasi.

Jenis bioma yang sesuai dengan ciri tersebut adalah ....
A. taiga
Ciri-ciri :
1. Musim panas di bioma taiga sangat pendek jangka waktunya hanya berkisar 1 hingga 3 bulan saja selebihnya merupakan musim dingin.
2. Pada saat musim dingin air dalam tanah akan membeku hingga mencapai 2 meter tingginya
3. Jenis tumbuhan yang dapat hidup sedikit saja hanya 2 atau 3 jenis tumbuhan saja
4. Hewan yang dapat hidup merupakan hewan berdarah dingin
B. stepa
Ciri-ciri bioma stepa:
1.      Memilki curah hujan yang sangat sedikit kurang lebih hanya 25 mm per tahunnya.
2.      Kelembapan udaranya sangat rendah karena kurangnya air
3.      Penguapan atau proses evaporasi tumbuhan sangat cepat karena udara yang kering dengan tingkat penyerapanya lambat. Padang rumput yang ada di bioma ini juga biasanya merupakan rumput-rumput kering.
4.      Keadaan tanahnya sangat kering selain karena kurangnya air juga dikarenakan suhu udara yang sangat panas mencapai 45° pada siang hari namun di malam hari sangat dingin hingga mencapai 0° celcius.
C. gurun
Ciri-ciri bioma gurun:
1.      Curah hujan sedikit hanya berkisar kurang lebih 25 mm per tahun
2.      Evaporasi atau penguapan sangat besar
3.      Kelembapan tanah sangat rendah
4.      Tanah sangat kering karena berupa pasir yang tidak bisa menyerap air
5.      Perbedaan suhu udara antara siang dan malam sangat berbeda.
D. sabana
Ciri-ciri bioma sabana:
1.      Terdapat di daerah katulistiwa
2.      Curah hujan sedikit antara 100 hingga 150 mm saja per tahun
3.      Curah hujan tidak terlalu banyak namun juga tidak terlalu sedikit
4.      Memiliki drainase yang cuku baik
5.      Air di dalam tanah cukup untuk kehidupan flora dan fauna
6.      Suhu udara tidak terlalu ekstrim
7.      Kelembapan udara agak kering
E. tundra
            Ciri-ciri bioma tundra:
1.      Lokasinya hampir semuanya tertutup oleh salju dan es
2.      Memiliki musim panas dan dingin yang sangat panjang
3.      Usia tumbuhan yang dapat hidup sangat pendek hanya berkisar maksimal 4 bulan
4.      Binatang yang dapat hidup merupakan tipikal hewan kutub seperti beruang kutub, kucing kutub, penguin dan lain-lain.


53.Perhatikan gambar berikut ini! 

Garis yang ditunjukan oleh label X, yaitu garis 
A. Wallace
Garis Wallace merupakan Garis khayal yang membatasi fauna di bagian barat atau dikenal dengan tipe asiatis dengan yang ada di wilayah bagian tengah atau tipe peralihan. Garis ini dibuat oleh seorang ahli zoologi yaitu Alfred Russel Wallace, ia mengatakan bahwa fauna yang ada di pulau Lombok berbeda dengan fauna yang ada di Pulau Bali meskipun kedua pulau tersebut sangat berdekatan. Garis wallace terletak dari Selat Lombok hingga Selat Makassar yang merupakan tempatpenyebaran fauna asiatis, seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali yang terletak di sebelah barat Garis Wallace.

B.Katulistiwa
Khatulistiwa adalah garis khayal yang membagi Bumi ke belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. Panjangnya sekitar 24,901.5 mil (40.075 kilometer).
Garis melintasi benua Amerika Selatan dan Afrika, serta sejumlah pulau, dan berjalan melalui 14 negara, termasuk Ekuador, Columbia, Brazil, Gabon, Sao Tome dan Principe, Kongo, Zaire, Uganda, Kenya, Somalia, dan Indonesia.
C. Weber 
Garis Weber merupakan garis yang membatasi jenis fauna Indonesia di bagian tengah atau tipe peralihan dengan bagian timur atau tipe australis australis yang memanjang dari selatan timur laut Banda hingga laut Maluku.
D.Maritim
Negara maritim adalah negara yang berada dalam kawasan atau teritorial laut yang sangat luas.
E. Maritim
52. Hutan memiliki fungsi sebagai penghasil kayu dan tanaman untuk bahan industri dan obat-obatan, fungsi tersebut dikenal dengan …
A. Fungsi orologis hutan
Salah satu fungsi hutan yang paling penting adalah orologis atau untuk mencegah erosi. Keberadaan hutan dapat menahan lapisan tanah supaya tidak hanyut ketika terjadi banjir atau hujan lebat. Selain mampu mencegah erosi, hutan juga dapat menjaga lapisan bagian atas dari tanah.
B. Fungsi hidrologis hutan
Hutan memiliki fungsi hidrologis, yaitu berperan sebagai penyimpan air kemudian mengatur peredarannya dalam bentuk mata air.
C. Fungsi ekonomis hutan
Fungsi Hutan Secara Ekonomis adalah ... 

-  Banyaknya Hasil Hutan yang dapat di Jual, Baik di dalam Negeri maupun di luar negeri.
Misalkan :
` Kayu 
- Kayu Jati
- Kayu Ulin 
- Kayu Damar
- Kayu Mahoni
>>> Yang dapat di buat menjadi Bahan Baku pembuatan Mebel/Alat rumah tangga seperti, 
> Meja
> Kursi
> Lemari 
Hal ini mengakibatkan adanya Harga yang tinggi dan pendapatan para pembuat kerajinan menjadi meningkat.
D. Fungsi estetik hutan
fungsi estetis atau keindahan. Hutan dapat dinikmati keindahannya sebagai tempat berekreasi atau menyalurkan hobi seperti mendaki gunung.
E. Fungsi klimatologis hutan
Hutan memiliki fungsi klimatologis atau mengatur iklim. Dengan adanya hutan, maka kelembaban dan suhu udara bisa tetap stabil dan tetap terjaga. Selain itu, hutan juga berfungsi mengurangi tingkat penguapan air di dalam tanah.
51. Berbagai jenis flora dan fauna di Indonesia semakin berkurang dari tahun ketahun, penyebab utamanya adalah sebagai berikut, kecuali ….
A. Konsumsi flora dan fauna oleh manusia yang berlebihan
B. Rusaknya habitat flora dan fauna akibat kegiatan industri
C. Banyaknya jenis penyakit yang mematikan flora dan fauna
D. Manusia memanfaatkan flora dan fauna untuk keperluan hidupnya

E. Perkembangan penduduk yang cepat menyebabkan flora dan fauna terdesak
50. Tanaman kaktus termasuk ke lompok .... 
A. mesophyta 
Mesophyta : yaitu tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang lembab tetapi tidak basah.
B. xerophyta 
Xerophyta : yaitu tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan kering atau kondisi atau kondisi kelembaban udara yang sangat rendah.
C. Higrophyta
Hygrophyta : yaitu tumbuhan yang sangat cocok hidup di daerah basah. 
D. hidrophyta 
Tumbuhan yang hidup di air, tumbuhan ini beradaptasi dengan daun yang lebar dan tipis, mempunyai stomata yang banyak. Terdapat jaringan aerenkim yang besar serta lebar. Contoh tanaman ini adalah enceng gondok, teratai, dan kangkung.
E. tropophyta
Merupakan tumbuhan yang mempu beradtasi pada terhadap perubahan musim, seperti musim hujan dan kemarau. Contoh tumbuhan: Pohon jati.
49. Padang rumput yang diselingi pohon-pohon perdu dan semak belukar merupakan karakteristik bioma....

A. Stepa
Bioma atau juga sering disebut sebagai padang rumput merupakan bioma yang terdiri dari rumput sebagai flora utama yang ada di dalam bioma tersebut. Persebaran ini meliputi daerah yang tidak memiliki manfaat curah hujan yang tinggi di sepanjang iklim tropis dan subtropics. Persebarannya di dunia meliputi benua Australia (padag gibson), afrika utara (gurun sahara), asia (takla makan), brasilia (campos), amerika serikat (great basin), argentina, dan di Indonesia sendiri terdapat di daerah parangtritis yogyakarta, Sumbawa, nusa tenggara timur dan nusa tenggara barat.
B.Gurun
Dibandingkan dengan bioma lainnya, bioma gurun disinyalir dianggap sebagai bioma yang paling susah untuk hidup makhluk hidup di dalamnya karena memiliki cuaca yang sangat ekstrim dimana pada saat siang hari udara akan terasa sangat panas dan pada saat malam hari akan menjadi sangat dingin. Bioma gurun juga memiliki fungsi gurun pasir serta kadar air dan kelembapan di bioma gurun sangat sedikit. Bioma gurun hanya menerima hujan satu kali dalam setahun sehingga tumbuhan dan hewan yang mampu bertahan hidup sangat sedikit saja. gurun terbesar di dunia adalah gurun sahara di afrika utara, sedangkan lainnya tersebar di jazirah arab seperti arab Saudi, peru, Australia, Mongolia, Pakistan dan Turkestan. Selain gurun yang sangat panas ada juga gurun di kutub utara yang tertutup salju dan es abadi. Gurun bioma juga memiliki beberapa fenomena yang menakjubkan seperti : gurun terluas di benua asia, gurun pasir terbesar di dunia, gurun terluas didunia.
C.hutankonifer
Bioma tundra merupakan sebuah ekosistem dimana tumbuhan utamanya rumput dan tumbuhan kerdil. Letaknya terdapat pada daerah yang memiliki suhu udara dingin dengan jenis-jenis hujan yang berbeda dan kebalikan dari bioma tundra. Lokasinya biasanya ada di daerh dekat kutub yang sangat dingin dengan suhu udara sangat dingin seperti di daerah lingkar artik, Greenland, rusia utara, kanada, finlandia dan selandia baru.
Karena letaknya yang berbatasan dengan kutub suhu udaranya bisa mencapai kurang dari 0° bahkan tumbuhan pun bisa membeku. Tumbuhan yang paling banyak bisa hidup adalah lumut. Lumut pada saat musim dingin akan membeku namun tidak mati, kemudian setelah masuk musim panas dan es mencair lumut akan hidup kembali. Pada bioma ini bisa mengalami malam hari atau siang hari selama berbulan-bulan karena matahari tidak menyinari hingga daerah tundra.

D.Sabana
Bioma sabana merupakan ekosistem yang tidak banyak ditumbuhi tumbuhan hanya ditumbuhi padang rumput dan pohon-pohon kecil. Bioma sabana terbagi menjadi dua jenis yaitu sabana murni (yang masih memiliki tumbuhan asli) dan sabana campuran (sudah memiliki berbagai jenis tumbuhan yang tidakasli).
E. hujan hujan tropis
Bioma hutan hujan tropis terletak di daerah yang Indonesia yang memiliki iklim di Indonesia seperti iklim tropis yang dilalui oleh garis katulistiwa. Curah hujan di daerah ini sangat tinggi dan memiliki sinar matahari sepanjang tahunnya tanpa henti. Suhu udara di bioma hutan hujan tropis ini sangat bersahabat bagi flora dan fauna di dalamnya. Karena keramahan alamnya ini sehingga membuat jumlah flora dan fauanya sangat banyak dan heterogen. Diperkirakan jumlah flora yang hidup di bioma hutan hujan tropis mencapai angka 3000 jenis spesies. Rata-rata pohonnya memilki daun hijau karena pembentukan klorofil yang sempurna.
48. Untuk beradaptasi dengan lingkungannya daun pinus dan cemara berbentuk seperti duri dan memanjang, hal tersebut dilakukan bertujuan untuk …
A. Mengurangi penguapan air

B. Melindungi diri dari musuh
C. Memperbesar penguapan
D. Mempermudah penyerbukan dan pembuahan
E. Meningkatkan penerimaan sinar matahari untuk berfotosintesis.
47. Tekstur tanah, kegemburan, dan air tanah merupakan faktor fisik yang memengaruhi pertumbuhan tanaman, yang termasuk dalam faktor ....
A. klimatik
Faktor Klimatik
Iklim terdiri atas suhu udara, tekanan udara, kelembapan udara, angin, dan intensitas sinar matahari. Perbedaan temperatur pada suatu wilayah dipengaruhi oleh letak lintang (latitude) selatan dan utara dan ketinggian suatu tempat. Perbedaan tersebut menyebabkan variasi tumbuhan pula. Teori ini dibuktikan oleh seorang ilmuwan biologi lingkungan, sekitar tahun 1889 yang bernama C. Hert Meeriem. Ia meneliti model penyebaran tumbuhan berdasarkan pada variasi ketinggian Gunung San Fransisco dari kaki gunung hingga ke puncak gunung. Model tersebut ternyata sejalan dengan pola penyebaran tumbuhan dari garis tropik ekuator hingga ke arah utara atau pun selatan. Jadi, distribusi jenis flora dari daerah yang paling panas ke daerah yang paling dingin ternyata menyerupai distribusi flora dari pantai hingga ke puncak gunung. Artinya, urutan bioma (ekosistem dunia) dari ekuator (khatulistiwa) ke kutub sama dengan urutan ekosistem dari pantai sampai ke puncak gunung. Meeriem berkesimpulan bahwa tipe tumbuhan suatu daerah dipengaruhi oleh temperatur, kemudian dapat dibuktikan bahwa faktor kelembapan ternyata lebih berperan dari pada faktor temperatur. Curah hujan yang tinggi dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan tanaman besar. Semakin kita bergerak ke daerah dengan curah hujan yang rendah, tumbuhan akan didominasi oleh tumbuhan kecil (belukar, rumput) dan akhirnya kaktus atau tanaman padang pasir lainnya.
B. biotik
Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer. Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. 
C. fisiografik
 Faktor fisiografi/topografi meliputi ketinggian dan kemiringan suatu wilayah. Ketinggian suatu tempat berhubungan dengan gradien thermometrik, karna semakin tinggi kenaikan suatu tempat, maka penurunan suhu juga akan terjadi ditempat tersebut.  Hal tersebut yang mengacu kepada jenis-jenis hewan dan tumbuhan yang khas pada daerah-daerah dengan ketinggian tertentu.
Sedangkan faktor topografi/fisiograsi berdasarkan kemiringan permukaan tanah. Semakin terjal permukaan tanah, maka semakin besar kekuatan air dalam mengikis permukaan tanah yang subur, sehingga dapat menyebabkan ketebalan tanah menjadi berkurang. Umumnya tanah yang lebih miring memiliki jumlah flora dan fauna lebih sedikit dibandingkan dengan tanah yang relatif rata. Penyebabnya dari hal tersebut adalah cadangan air mudah hilang karena air bergerak kebawah dengan cepat. 
D. biota
Biota, khususnya dalam ekologi, adalah keseluruhan kehidupan yang ada pada satu wilayah geografi tertentu dalam suatu waktu tertentu.
"Biota" atau disebut juga "Vitae", Eobionti merupakan suatu superdomain yang mencakup semua kehidupan.
Dalam sejarahnya, apa yang tidak termasuk mineralia (yaitu mineral, bahan kimia yang tidak hidup), dapat disebut sebagai biota (yaitu faunafungi dan flora).

E. edafik
Faktor tanah/edafik adalah media utama bagi pertumbuhan jenis vegetasi yang meninjau tanah dari sudut tumbuhan atau kemampuan menumbuhkan vegetasi. Istilah edafik berasal dari kata edapos yang berarti tanah atau lapangan. Faktor-faktor tanah/edafik yang memengaruhi pertumbuhan vegetasi adalah sebagai berikut:
1.      Tekstur tanah. Tanah yang teksturnya (ukuran butirannya) terlalu kasar, seperti krikil dan pasir kasar atau terlalu halus seperti lembung, kurang baik atau sesuai dengan pertumbuhan vegetasi. Tanah yang baik sebagai media tanam adalah komposisi perbandingan butiran pasir, debu, dan lempungnya seimbang.
2.      Tingkat kegemburan. Tingkat kegemburan dapat memudahkan tumbuhan dalam menembus tanah dan juga menyerap mineral yang berada dalam tanah. 
3.      Mineral organik. Mineral organik atau humus adalah salah satu mineral organik yang berasal dari jasad renik makhluk hidup yang telah terurai.
4.      Kandungan air tanah. Air membantu melarutkan dan mengangkut mineral yang ada dalam tanah untuk memudahkan menyerap ke sistem perakaran pada tumbuhan.
5.      Kandungan udara tanah. Semakin tinggi tingkat kegemburan tanah, juga semakin besar kandungan udara yang ada dalam tanah. Fungsi kandungan udara tanah bagi tumbuhan adalah untuk respirasi melalui sistem perakaran pada tumbuhan. 

46. Jenis bioma yang tumbuh di daerah Nusa Tenggara adalah . . .
A. hutan hujan tropis
            Kelembapan udaranya sangat tinggi karena sinar matahari banyak namun tidak bisa mencapai tanah karena lebatnya daun yang ada di bioma hutan hujan tropis ini. jenis anggrek, lumut, tumbuhan merambat sangat banyak ditemukan di bioma ini. persebaran bioma ini di Indonesia meliputi daerah sumatera, Kalimantan, papua, jawa dan Sulawesi. Untuk persebarannya di dunia meliputi brasil (hutan amazon), india, Malaysia, Thailand, karibia, dan amerika tengah (negara bagian florida).
B. hutan bakau
Luas hutan bakau di Indonesia antara 2,5 hingga 4,5 juta hektar, merupakan mangrove yang terluas di dunia. Melebihi Brazil (1,3 juta ha), Nigeria (1,1 juta ha) dan Australia (0,97 ha) (Spalding dkk, 1997 dalam Noor dkk, 1999).
C. hutan musim
Hutan musim merupakan hutan yang termasuk dalam ekosistem darat, berada di daerah yang beriklim muson tropis (iklim dengan musim kemarau dan hujan), yaitu daerah dengan perbedaan antara musim kering dan musim basah yang seimbang dan jelas. Biasanya terdapat di wilayah dengan iklim tropis dan subtropis yang memiliki iklim hangat sepanjang tahun dan mengalami musim kemarau selama beberapa bulan sehingga memaksa kebanyakan tumbuhan menggugurkan daun-daunnya dan mempengaruhi populasi mahluk hidup di dalamnya.
Daerah dengan iklim hangat yang memiliki hutan musim meliputi:
1.      Kepulauan Amerika Tengah
2.      Amerika Selatan
3.      Timur Cina
4.      India
5.      Selatan Afrika
6.      Utara Australia
Pasifik termasuk Indonesia. (Di Indonesia sendiri umumnya hutan musim banyak berada di pulau Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua)

D. sabana
Di Indonesia terdapat sabana yang umumnya cukup bagus untuk dijadikan wisata, diantaranya yaitu :
1.      Taman Nasional Baluran, Jawa Timur Taman Nasional Baluran terletak di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Letaknya sebelah utara Banyuwangi. Taman nasional ini juga punya beragam vegetasi seperti hutan bakau, hutan rawa, hingga hutan hujan tropis. Tetapi padang sabana mendominasi taman nasional seluas 250 km2 dan sekitar 40% wilayah Taman Nasional Baluran diisi oleh padang sabana luas, dengan jenis tanah aluvial dan vilkanik. Beragam jenis fauna terdapat disini, diantaranya seperti kerbau, kijang, rusa, banteng, kucing hutan, macan tutul, dan walet ekor jarum (Hirundapus caudutus).
2.      Sabana Cikasur di Gunung Argopuro, Jawa Timur. Letaknya di Kabupaten Probolinggo, diapit oleh Gunung Semeru dan Gunung Raung.
3.      Sabana Sembalun di Gunung Rinjani, Lombok. Dari jalur Sembalun yang terletak di arah timur Rinjani, terdapat padang sabana sepanjang 6 kilometer.
4.      Sabana Oro-oro Ombo di Gunung Semeru, Jawa Timur. Oro-oro Ombo memiliki arti ‘padang rumput yang luas’. Luas keseluruhan padang sabana ini mencapai 100 hektar. Pohon pinus tumbuh subur di kawasan sabana ini. Setelah melewati kawasan sabana, terdapat kawasan Cemoro Kandang yang menjadi habitat beberapa jenis burung dan kijang.
E. gurun
Bioma gurun hanya menerima hujan satu kali dalam setahun sehingga tumbuhan dan hewan yang mampu bertahan hidup sangat sedikit saja. gurun terbesar di dunia adalah gurun sahara di afrika utara, sedangkan lainnya tersebar di jazirah arab seperti arab Saudi, peru, Australia, Mongolia, Pakistan dan Turkestan. Selain gurun yang sangat panas ada juga gurun di kutub utara yang tertutup salju dan es abadi.
45. Flora endemik yang dapat ditemui di daerah Papua adalah . . .
A. Matoa
Matoa (Pometia pinnata) adalah tanaman buah khas Papua, tergolong pohon besar dengan tinggi rata-rata 18 meter dengan diameter rata-rata maksimum 100 cm.  Umumnya berbuah sekali dalam setahun. Berbunga pada bulan Juli sampai Oktober dan berbuah 3 atau 4 bulan kemudian. Penyebaran buah matoa di Papua hampir terdapat di seluruh wilayah dataran rendah hingga ketinggian ± 1200 m dpl. Tumbuh baik pada daerah yang kondisi tanahnya kering (tidak tergenang) dengan lapisan tanah yang tebal.  Iklim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang baik adalah iklim dengan curah hujan yang tinggi (>1200 mm/tahun). Matoa juga terdapat di beberapa daerah di SulawesiMaluku, dan Papua New Guinea.  Buah matoa memiliki rasa yang manis.
Di Papua dikenal 2 jenis matoa, yaitu Matoa Kelapa dan Matoa Papeda. Ciri yang membedakan keduanya adalah terdapat pada tekstur buahnya, Matoa Kelapa dicirikan oleh daging buah yang kenyal seperti rambutan aceh, diameter buah 2,2-2,9 cm dan diameter biji 1,25-1,40 cm.  Sedangkan Matoa Papeda dicirikan oleh daging buahnya yang agak lembek dan lengket dengan diamater buah 1,4-2,0 cm. Tanaman ini mudah beraptasi dengan kondisi panas maupun dingin. Pohon ini juga tahan terhadap serangga, yang pada umumnya merusak buah.
B. raflesia
Rafflesia arnoldii atau padma raksasa merupakan tumbuhan parasit obligat yang tumbuh pada batang liana (tumbuhan merambat) dari genus Tetrastigma. Spesies Raflesia yang lainnya juga memiliki inang yang sama. Rafflesia arnoldii pertama kali ditemukan pada tahun 1818 di hutan tropis Sumatera oleh seorang pemandu yang bekerja pada Dr. Joseph Arnold yang sedang mengikuti ekspedisi Thomas Stanford Raffles, sehingga tumbuhan ini diberi nama sesuai sejarah penemunya yakni penggabungan antara Raffles dan Arnold.

Rafflesia arnoldii tidak memiliki daun sehingga tidak mampu melakukan fotosintesis sendiri dan mengambil nutrisi dari pohon inangnya. Bentuk yang terlihat dari bunga Raflesia ini hanya bunganya saja yang berkembang dalam kurun waktu tertentu. Keberadaannya seakan tersembunyi selama berbulan-bulan di dalam tubuh inangnya hingga akhirnya tumbuh bunga yang hanya mekar seminggu. Bunga Raflesia adalah identitas provinsi Bengkulu dan sebagai salah satu puspa langka dari tiga bunga nasional Indonesia mendampingi puspa bangsa (melati putih atau Jasminum sambac) dan puspa pesona (anggrek bulan atau Phalaenopsis amabilis) berdasarkan Kepres No 4 Tahun 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional.
C. Eboni
Diospyros adalah salah satu marga anggota suku eboni-ebonian atau Ebenaceae. Anggotanya di seluruh dunia mencakup sekitar 450-500 jenis pohon dan perdu hijau abadi atau peluruh. Kebanyakan tumbuhan ini berasal dari daerah tropis, dan hanya beberapa jenis yang tumbuh di daerah beriklim sedang. Diospyros berasal dari dua patah kata bahasa Yunanideion yang berarti "dewa" dan pyros, "buah", sehingga berarti "buah para dewa".
Marga ini mencakup banyak jenis yang memiliki nilai komersial, baik untuk buahnya yang dapat dimakan (misalnya kesemek dan bisbul) maupun untuk kayunya yang berkualitas tinggi, terutama kayu eboni atau kayu hitam. Teras kayu (hati kayu) Diospyros biasanya keras dan berwarna gelap (hitam), sehingga di banyak daerah di Indonesia dinamai sebagai kayu arang. Dua di antara yang paling terkenal adalah kayu eboni hitam (D. ebenum dan beberapa spesies lainnya) dan kayu eboni bergaris alias kayu hitam sulawesi (D. celebica).
D. kayu manis
Kayu manis (Cinnamomum verum, sin. C. zeylanicum) ialah sejenis pohon penghasil rempah-rempah. Termasuk ke dalam jenis rempah-rempah yang amat beraroma, manis, dan pedas. Orang biasa menggunakan rempah-rempah dalam makanan yang dibakar manis, anggur panas.
Kayu manis adalah salah satu bumbu makanan tertua yang digunakan manusiaBumbu ini digunakan di Mesir Kuno sekitar 5000 tahun yang lalu, dan disebutkan beberapa kali di dalam kitab-kitab Perjanjian Lama.
Kayu manis juga secara tradisional dijadikan sebagai suplemen untuk berbagai penyakit, dengan dicampur madu, misalnya untuk pengobatan penyakit radang sendikulitjantung, dan perut kembung.
E. Meranti
Meranti termasuk keluarga Dipterocarpaceae. Secara harfiah, Dipterocarpaceae berasal dari kata latin, yaitu di = dua, carpa=carpus=sayap, yang berarti buah bersayap dua. Jenis Dipterocarpus (jenis-jenis Kruing), Cotylelobium dan Anisoptera (jenis-jenis mersawa) umumnya bersayap dua, sedangkan Hopea (jenis-jenis merawan), Parashorea dan Shorea (jenis-jenis meranti, bangkirai dan balau) memiliki sayap bervariasi antara 2-5, namun Vatica (jenis-jenis resak) memiliki sayap yang sangat pendek bahkan tanpa sayap. Pohon meranti memiliki bentuk batang bulat silindris, dengan tinggi total mencapai 40-50 m. Kulit kayu rata atau beralur dalam atau dangkal, berwarna keabu-abuan sampai coklat. Pada umumnya berbanir tinggi sampai 6-7 m. Nama kayu perdagangan meranti ditentukan dari warna kayu gubalnya, seperti meranti Putih, meranti Kuning dan meranti merah.
Meranti pada umumnya berbunga dan berbuah 4-7 tahun sekali yang disebut dengan musim berbuah masal. Di Arboretum Bogor ada jenis Dipterokarpa lain yang berbuah tiap tahun yaitu Hopea odorata (merawan) dan Anisopteramarginata Musim buah masak meranti bervarisi tergantung jenis dan lokasinya. Di Hutan Penelitian Haur Bentes, Jasinga, jenis S. leprosula, S. pinanga, S. stenoptera, S. mecistopteryx buah masak pada bulan Desember-Maret, sementara Hopea mengerawan, Hopea sangal, H. odorata buah masak pada bulan Juli-September. Di Sumatra, S. parvifolia dijumpai berbuah pada bulan Desember Januari, Shorea acuminata berbuah pada bulan Oktober-Desember.


Sunday, September 30, 2018

Penyebaran Flora dan Fauna Di Indonesia

           Pengertian flora dan fauna secara sederhana flora adalah tanaman dan fauna adalah hewan. Sementara pengertian flora secara umum adalah segala jenis tumbuhan serta tanaman yang ada di muka bumi dan Fauna adalah segala jenis hewan yang hidup di muka bumi. Flora dan fauna memiliki jenis yang begitu banyak dan beragam hingga tidak lagi terhitung jumlahnya. Beragam hewan dan tumbuhan tersebut memiliki tempat tinggal yang beragam mulai di laut, atau bisa pula di darat. 

Flora endemik merupakan sekelompok jenis tumbuhan yang hidup pada suatu daerah tertentu. Ada flora jawa, flora daerah sumatera, flora endemik kalimantan dan lain-lain. Flora endemik pada suatu daerah biasanya memiliki jenis tertentu yang terkadang tidak bisa ditemukan di daerah lain atau mungkin jarang ditemukan. Hal ini dikarenakan pada tiap daerah memiliki tingkat kesuburan perbedaan iklim dan cuara serta jenis tanah yang berbeda satu dengan yang lain. Flora endemik di Jawa contohnya adalah bunga melati, flora endemik Papua adalah tanaman buah merah, flora endemik daerah Sumatera adalah rafllesia arnoldi atau bunga bangkai dan lain sebagainya.
Tidak hanya pada flora, namun pada dunia hewan atau fauna juga memiliki kelompok yang berbeda pada tiap daerah. Contoh fauna endemik asli dari Papua adalah burung cendrawasih. Fauna asli dari Jawa adalah badak bercula satu dan fauna dari Sumatera adalah harimau sumatra. Fauna memiliki nama imbuhan geografis seperti hewan peralihan, hewan asia serta hewan australia.
Persebaran Flora dan Fauna
Di Indonesia penyebaran flora dan fauna asli Indonesia dipengaruhi oleh beragam hal seperti halnya aspek geografi. Para pakar zoologi berpendapat jika fauna di kawasan Indonesia memiliki tipe yang mirip dengan tipe fauna yang ada di Asia Tenggara atau oriental. Sementara itu fauna yang berada di kawasan Indonesia bagian timur memiliki kemiripan dengan fauna di benua Australia atau Australis.
Di Indonesia daerah persebaran fauna dibedakan menjadi 3 kawasan yaitu Indonesia bagian barat, kawasan Indonesia bagian timur serta kawasan peralihan atau Wallace. Sementara itu, persebaran fauna di Indonesia dipisahkan oleh garis Lydekker dan garis Webeer.
FAUNA
Kawasan Indonesia bagian barat – Indonesia kawasan barat meliputi Kalimantan, Sumatera, Jawa dan    Bali. Kawasan ini dibatasi oleh garis imajiner Wallace yang berada di antara Sulawesi dan Kalimantan serta di antara Lombok dan pulau Bali. Jenis fauna yang berasal dari Indonesia bagian barat antara lain adalah leopard atau macam tutul, harimau, orang utan, gajah, beruang madu, lutung, merak hijau, burung jalak bali, wau-wau, banteng, merak hijau serta badak jawa.

Woa-Woa

KLASIFIKASI
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Subphylum      : Vertebrata
Classis             : Mammalia
Ordo                : Primates
Superfamili      : Hominoidea
Famili              : Hylobatidae
Genus              : Hylobates
Spesies            : Hylobates agilis

DESKRIPSI
1. Habitat
Habitat hidupnya biasanya di hutan, terutama bergelantungan di pohon.
2. Morfologi
Wau-wau agile (Hylobates agilis) mempunyai ukuran tubuh yang tidak proporsional karena ekstremitas depan lebih panjang daripada ekstremitas bagian belakang. Wau-wau agile (Hylobates agilis) tidak mempunyai ekor. Pola warna tubuh bagian ventral berwarna coklat muda dan pada bagian dorsal berwarna coklat. Glandula mammalia terletak didaerah pectoral dan berjumlah sepasang. Memiliki tipe gigi bonodont karena termasuk omnivora.
3. Ciri Spesifik
Wau-wau agile (Hylobates agilis) tubuhnya ditutupi oleh bulu yang berwarna coklat. Spesies ini tidak mempunyai ekor. Tangannya lebih panjang daripada kakinya. Pada telapak kaki, tangan dan wajah tidak ditutupi bulu.
4. Jenis Makanan
Wau-wau agile (Hylobates agilis) termasuk omnivora. Jenis makanannya buah-buahan, daun dan serangga kecil yang ada di sekitar pohon.
5. Perkembangbiakan
Perkembangbiakannya dengan cara melahirkan atau vivipar. Sama seperti manusia, spesies ini hanya melahirkan satu anak.
6. Perilaku
Wau-wau agile (Hylobates agilis) selalu mengeluarkan suara yang berbunyi” nguk..nguk..”dalam aktivitas apapun kecuali makan dan tidur.

Kawasan Peralihan  Daerah yang meliputi kawasan ini adalah Sulawesi, Maluku, Sumbawa, Sumba serta Lombok. Kawasan peralihan dibatasi oleh garis Lydekker yang berada di sebelah timur dan garis Wallace yang berada di sebelah barat. Di antara kedua garis pembatas ini terdapat garis weber sebagai garis keseimbangan yang terletak di sebelah timur pulau Sulawesi. Jenis hewan yang berada di kawasan ini antara lain adalah kupu-kupu sulawesi, kuskus, beruang, soa-soa, kakatua putih, burung rangkong, anoa dataran rendah, anoa pegunungan, komodo dan lain-lain.

Anoa Dataran Rendah

Klasifikasi!
 Kingdom: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mamalia; Ordo: Artiodactyla; Famili: Bovidae; Genus: Bubalus; Spesies: Bubalus depressicornis
Anoa Dataran Rendah atau Bubalus depressicornis merupakan hewan endemik Sulawesi, sekaligus maskot provinsi Sulawesi Tenggara. kerap disebut juga sebagai Kerbau Kerdil. Sekilas anoa dataran rendah memang mirip dengan kerbau, hanya saja penampilan fisiknya lebih kecil dan lebih pendek ukurannya. Anoa termasuk hewan herbivora dan memakan makanan yang berair seperti pakis, rumput, tunas pohon, buah-buahan yang jatuh, dan jenis umbi-umbian. Panjang tubuhnya sekitar 150 cm dengan tinggi sekitar 85 cm. Tanduk anoa dataran rendah panjangnya 40 cm. Sedangkan berat tubuh anoa dataran rendah mencapai 300 kg.
Penurunan populasi Anoa Dataran Rendah lebih disebabkan oleh perburuan untuk dimanfaatkan dagingnya, konversi hutan menjadi daerah pertanian, pembukaan lahan untuk pertambangan emas, dan aktivitas perambahan hutan lainnya. Mengingat penurunan populasi dan ancaman yang terus berlangsung, anoa dataran rendah dikategorikan sebagai spesies Endangered / terancam punah oleh IUCN. Sedangkan CITES, memasukkan hewan endemik ini sebagai Appendix I. Di Indonesia sendiri, anoa dataran rendah dimasukkan sebagai hewan yang dilindungi berdasarkan PP. Nomor 7 Tahun 1999.

Kawasan Indonesia bagian timur  Kawasan ini dibatasi oleh garis Lydekker yang meliputi Papua serta pulau-pulau kecil yang berada di sekitarnya. Jenis fauna yang menghuni kawasan ini antara lain adalah kupu-kupu sayap burung, burung cendrawasih ekor pita, walabi kecil, kasturi raja, ular sanca hijau, burng kasuari gelambir ganda serta burung kakatua raja.

WALABI

Walabi adalah anggota dari klan kangguru, ditemukan di Australia dan pulau-pulau terdekat, salah satunya Papua, Indonesia. Ada banyak spesies walabi, yang dikelompokkan secara kasar oleh habitatnya, yaitu: walabi semak, walabi kuas dan walabi batu. Semua walabi adalah marsupial atau mamalia berkantung. Nama ilmiah walabi adalah Macropus agilis dan biasa disebut agile wallaby dalam bahasa Inggris. Habitat walabi adalah di semak belukar, hutan, dan padang rumput. Mereka aktif di siang hari untuk mencari makanan seperti rumput, ubi, tunas, dan daun
Walabi suka hidup berkelompok, terdiri dari kurang lebih 10 individu dalam setiap kelompok dan tidak menutup kemungkinan setiap kelompok yang ada bergabung membentuk suatu kelompok yang lebih besar (IUCN, 2008). Walabi merupakan marsupialia terbesar yang ditemukan di Papua. Ukuran tubuh jantan lebih besar dibanding betina. Tinggi Walabi berkisar antara 578-700 mm, panjang ekor 494-540 mm, panjang kaki 174-210 mm, dan berat mencapai 26 kg (Husson, 1958). Rata-rata walabi, termasuk yang pernah saya lihat memiliki panjang tubuh sekitar 60 cm dengan berat badan sekitar 6 kg. Bulunya berwarna abu-abu kecokelatan, berjalan dengan cara melompat menggunakan kedua kaki belakangnya, dan memiliki kantung di perutnya. Seperti kanguru kan?
Walabi memiliki kaki belakang yang kuat yang mereka gunakan untuk terikat bersama dengan kecepatan yang tinggi dan melompat jarak jauh.  Ketika walabi terancam oleh predator, atau ketika walabi jantan bertempur satu sama lain, mereka juga dapat menggunakan kakinya untuk memberikan tendangan yang kuat. Selain itu, walabi juga memiliki ekor yang besar dan kuat. Ekornya memang tidak dapat digunakan untuk memegang/mencengkeram seperti ekor hewan-hewan lain, namun tetap berguna. Walabi menggunakannya untuk keseimbangan saat bergerak dan untuk menopang diri dalam posisi duduk. Fungsi yang sama dengan ekor milik kangguru. Masa kehamilan Wallaby sekitar 29 hingga 38 hari. Uniknya mereka selalu melahirkan satu ekor anakan saja yang akan selalu bergerak menuju kantung sang induk untuk menyusu. Sama seperti kangguru. Sedangkan rata-rata usia hidup walabi di alam liar adalah 9 tahun.

Flora
            Flora bagian barat – Flora bagian barat memiliki jenis tumbuhan yang sangat beragam dan memiliki kawasan mangrove yang banyak di sekitar pantai. Hutan pada kawasan bagian barat ini selalu hijau dengan jenis kayu yang memiliki banyak manfaat bagi manusia
POHON SAGA
Klasifikasi
Kingdom:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Subfamili:
Genus:
Adenanthera
Spesies:
A. pavonina
Saga pohon (Adenanthera pavonina) adalah pohon yang buahnya menyerupai petai (tipe polong) dengan bijinya kecil berwarna merah. Tumbuhan ini berasal dari Asia Selatan namun sekarang telah tersebar pantropis.
Saga pohon umum dipakai sebagai pohon peneduh di jalan-jalan besar. Tumbuhan ini juga mudah ditemui di pantai. Daunnya menyirip ganda, seperti kebanyakan anggota suku polong-polongan lainnya.
Dahulu biji saga dipakai sebagai penimbang emas karena beratnya yang selalu konstan. Daunnya dapat dimakan dan mengandung alkaloid yang berkhasiat bagi penyembuhan reumatik. Bijinya mengandung asam lemak sehingga dapat menjadi sumber energi alternatif (biodiesel). Kayunya keras sehingga banyak dipakai sebagai bahan bangunan serta mebel.

Flora bagian timur – Ciri flora yang terdapat di bagian timur adalah memiliki kemiripan dengan flora yang terdapat di benua Australia. Selain itu persebaran flora yang berada di timur lebih banyak tumbuh semak dan belukarnya. Flora yang khas dari wilayah ini adalah pohon matoa serta tanaman ficus famili beringin.
MATOA
Klasifikasi
Kingdom:        Plantae
Divisi:  Magnoliophyta
Kelas:  Magnoliopsida
Ordo:   Sapindales
Famili: Sapindaceae
Genus: Pometia
Spesies: P. pinnata
Matoa (Pometia pinnata) adalah tanaman buah khas Papua, tergolong pohon besar dengan tinggi rata-rata 18 meter dengan diameter rata-rata maksimum 100 cm. Umumnya berbuah sekali dalam setahun. Berbunga pada bulan Juli sampai Oktober dan berbuah 3 atau 4 bulan kemudian. Penyebaran buah matoa di Papua hampir terdapat di seluruh wilayah dataran rendah hingga ketinggian ± 1200 m dpl. Tumbuh baik pada daerah yang kondisi tanahnya kering (tidak tergenang) dengan lapisan tanah yang tebal. Iklim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang baik adalah iklim dengan curah hujan yang tinggi (>1200 mm/tahun). Matoa juga terdapat di beberapa daerah di SulawesiMaluku, dan Papua New Guinea. Buah matoa memiliki rasa yang manis.
Di Papua dikenal 2 jenis matoa, yaitu Matoa Kelapa dan Matoa Papeda. Ciri yang membedakan keduanya adalah terdapat pada tekstur buahnya, Matoa Kelapa dicirikan oleh daging buah yang kenyal seperti rambutan aceh, diameter buah 2,2-2,9 cm dan diameter biji 1,25-1,40 cm. Sedangkan Matoa Papeda dicirikan oleh daging buahnya yang agak lembek dan lengket dengan diamater buah 1,4-2,0 cm. Tanaman ini mudah beraptasi dengan kondisi panas maupun dingin. Pohon ini juga tahan terhadap serangga, yang pada umumnya merusak buah.

Flora bagian tengah – Flora bagian tengah memiliki jenis hutan yang seragam karena hanya didominasi oleh satu jenis tumbuhan saja. Jenis tumbuhan yang paling banyak ditemukan di kawasan ini adalah cemara, pinus serta palma.

Pohon Gaharu

Klasifikasi
Kingdom:        Plantae
Ordo:   Malvales
Famili: Thymelaeaceae
Genus: Aquilaria
Spesies: A. malaccensis
Gaharu atau Aquilaria malaccensis adalah sejenis pohon anggota suku gaharu-gaharuan (Thymelaeaceae). Jenis ini dapat dijumpai di Banglades, Bhutan, India, Indonesia, Iran, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, dan Thailand. Tumbuhan ini, karena nilai ekonominya, terancam punah karena rusaknya habitat.

Tinggi gaharu mencapai 40 m, dengan diameter lebih dari 60 cm. Batangnya lurus, tidak berbanir. Kulit batangnya halus, dengan warna coklat keputih-putihan. Tajuknya bulat, lebat, dengan percabangan horisontal. Daunnya tunggal, berseling, tebal, bentuknya jorong hingga jorong-melanset, dan panjang. Tajuknya lebat, bulat, percabangannya horisontal. Perbungaannya berbentuk payung, membentuk cabang, tumbuh pada ketiak daun. Bunganya kecil, berwarna hijau/kuning kotor, dan berbulu jarang. Buahnya berbentuk telur terbalik, dan berbulu halus. Untuk pembudidayaan, pernah dicoba dengan biji. Perkecambahan biji dapat mencapai 47%. Dalam waktu tiga tahun saja, setelah disemai, pohon muda gaharu dapat mencapai tinggu 2,5 m.
                                                   
                                                            Daftar Pustaka
http://alfridhani.blogspot.com/2016/04/walabi-kembaran-kangguru-yang-ada-di.html
https://biodiversitywarriors.org/isi-katalog.php?idk=5583&judul=Anoa-Dataran-Rendah

 https://ilmugeografi.com/biogeografi/pengertian-flora-dan-fauna
https://khayasar.wordpress.com/2013/11/18/wau-wau-agile/